Pesilat Muda dari Banyuwangi Meninggal Setelah Diduga Dikeroyok oleh Anggota Perguruan Lain

Pesilat Muda dari Banyuwangi Meninggal Setelah Diduga Dikeroyok oleh Anggota Perguruan Lain, Foto TikTok by@jemberans86

Jatim1.com- Tragisnya akhir hayat seorang pemuda berusia 20 tahun dari Banyuwangi, yang dikenal sebagai AYP, menjadi sorotan. AYP, yang berasal dari Desa Sukomaju, Kecamatan Srono, Banyuwangi, dan merupakan anggota Pagar Nusa, tewas setelah diduga dikeroyok oleh pesilat dari perguruan lain.

Kematian AYP terjadi setelah ia menerima tantangan duel dari seorang anggota perguruan silat Kera Sakti di daerah Tegaldlimo, Banyuwangi. Insiden duel mematikan antaranggota perguruan silat ini menambah catatan kejadian penyimpangan dalam dunia bela diri di Jawa Timur.

Rizky Alfian, Humas Perguruan Silat Pagar Nusa Kabupaten Banyuwangi, membenarkan bahwa AYP adalah anggota Pagar Nusa dan mengonfirmasi bahwa kematian AYP diduga berawal dari tantangan duel di Tegaldlimo.

“Dari informasi yang kami terima dari anggota dan beberapa saksi, memang ada duel antara AYP dan salah satu anggota perguruan silat lainnya,” ujar Rizky pada, Minggu 21 April 2024.

Baca Juga :  Distribusi Paket Gizi di Bululawang Malang untuk Menurunkan Angka Stunting

Rizky menjelaskan bahwa korban berangkat ke Tegaldlimo bersama dua temannya yang juga anggota Pagar Nusa. Namun, sesampainya di lokasi, mereka dihadang oleh sejumlah anggota perguruan lain yang jumlahnya lebih banyak.

“Awalnya memang duel, tetapi menurut keterangan saksi kepada saya, akhirnya AYP dikeroyok dan akhirnya tumbang dengan luka-luka parah akibat pukulan dan tendangan,” ungkap Rizky.

Meskipun demikian, Rizky menyatakan bahwa Perguruan Silat Pagar Nusa menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian setempat. Meskipun duel tersebut merupakan urusan pribadi antara anggota perguruan, namun secara tidak langsung, keduanya mempengaruhi nama baik perguruan masing-masing.

“Meskipun ini merupakan urusan pribadi, namun sebagai anggota perguruan, identitas mereka tetap terkait dengan perguruan. Semua anggota perguruan sepakat untuk menahan diri dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung,” tegas Rizky.

Baca Juga :  Kemenkumham Mengesahkan Logo KNPI Kepemimpinan Ketua Umum DPP KNPI Dr. Ilyas Indra Periode 2021- 2024.

Rizky juga mengungkapkan bahwa AYP meninggal di Rumah Sakit Blambangan setelah menerima perawatan akibat luka-luka yang dialaminya, termasuk muntah darah, setelah diduga dihajar oleh sejumlah anggota perguruan.

“Pemeriksaan di RSUD mengungkapkan bahwa AYP mengalami luka-luka di mulut dan dada akibat serangan fisik,” kata Rizky.

Insiden tersebut memicu solidaritas dari Perguruan Pagar Nusa, tidak hanya dari Banyuwangi tetapi juga dari daerah sekitarnya, yang datang untuk menghadiri pemakaman AYP dan mengunjungi Polresta Banyuwangi untuk mencari kejelasan mengenai kasus tersebut.

“Dari hasil musyawarah, pengurus Pagar Nusa Banyuwangi meminta agar seluruh anggota perguruan menahan diri dan menjaga situasi agar tetap kondusif,” ujar Rizky.

Sementara itu, anggota perguruan Kera Sakti, Muhammad Lutfi Hakim, mengaku tidak mengetahui kronologi peristiwa tersebut namun memastikan bahwa perguruan Kera Sakti tidak mengajarkan hal-hal negatif.

Sejalan dengan sikap Perguruan Pagar Nusa, perguruan Kera Sakti juga menunjukkan sikap kooperatif dan menahan diri serta mengikuti prosedur hukum yang berlaku.

Baca Juga :  SDII bersama Karang Taruna Sidokerto Sosialisasikan Beasiswa Kuliah

Pihak kepolisian setempat saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut, setelah menerima laporan dugaan pengeroyokan yang mengakibatkan kematian seorang anggota Perguruan Silat Pagar Nusa di Banyuwangi. Saat ini, lima orang saksi telah diperiksa oleh polisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *