Anak Selebgram Aghnia Punjabi Mengalami Trauma Mendalam Akibat Penganiayaan Pengasuh

Anak Selebgram Aghnia Punjabi Mengalami Trauma Mendalam Akibat Penganiayaan Pengasuh, Foto Instagram by@emyaghnia

Jatim1.com- Anak selebgram yang berasal dari Malang, Aghnia Punjabi, mengalami trauma yang sangat mendalam setelah dianiaya oleh pengasuhnya, yang dikenal dengan inisial IPS. Balita berusia 3,5 tahun tersebut mengalami luka parah akibat kekerasan yang diterapkan oleh IPS yang berusia 27 tahun. Selain luka fisik, anak tersebut juga mengalami dampak psikologis yang cukup serius.

Menurut Aghnia, putrinya masih terus mengalami trauma yang cukup parah. Bahkan, seringkali ia terbangun dalam keadaan terisak-isak dan ketakutan saat tidur.

“Iya, masih ada rasa ketakutan yang dalam. Dia sering terbangun dan menangis ketakutan saat tidur. Baru setelah saya menenangkannya, dia bisa tidur lagi,” ujar Aghnia Punjabi pada hari Minggu 31 Maret 2024.

Saat ini, anak tersebut sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Tim trauma healing dari Polresta Malang Kota telah diturunkan untuk memberikan pendampingan kepada korban. Tidak hanya itu, pihak kepolisian juga sedang melakukan pemeriksaan psikologis terhadap pelaku kekerasan tersebut.

Aghnia Punjabi tidak dapat menahan tangisnya ketika menceritakan bagaimana ia mengetahui tentang kekejaman yang dialami putrinya selama hampir satu tahun ini. Ia merasa hancur melihat kondisi putrinya yang masih sangat muda namun telah menjadi korban kekerasan.

Baca Juga :  Bappenas Menjelajahi Banyuwangi untuk Mendapatkan Wawasan Roadmap Kebijakan Pertanian Digital

Aghnia mengungkapkan bahwa motif dari penganiayaan tersebut adalah karena tersangka merasa marah karena anak tersebut menolak untuk diobati lukanya.

“Sang pengasuh mengatakan bahwa anak saya menolak untuk diobati, dan itulah alasan mengapa dia menyiksa anak saya,” ungkapnya.

Meskipun sudah ada beberapa tanda-tanda kecurigaan selama setahun terakhir terhadap perilaku IPS, Aghnia masih mencoba untuk mengabaikannya. Hal ini disebabkan oleh sikap sopan yang ditunjukkan oleh IPS.

“Saya melihat beberapa hal yang mencurigakan selama setahun terakhir. Namun, saya masih percaya pada pengasuh tersebut karena sikapnya yang begitu sopan. Namun, hari ini semuanya terbukti,” ujarnya.

Motif dari penganiayaan tersebut adalah karena korban menolak untuk menerima perawatan medis untuk lukanya.

“Sang pengasuh merasa jengkel karena korban menolak untuk diobati karena luka cakar di wajahnya,” kata Danang.

Polisi telah menetapkan IPS sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap anak selebgram asal Malang, Aghnia Punjabi. Kekerasan tersebut terungkap setelah adanya laporan palsu dari IPS kepada Aghnia bahwa anak tersebut terjatuh dan mengalami luka memar di matanya.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Budi Hermanto, mengatakan bahwa terdapat tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap anak tersebut oleh pengasuhnya. IPS telah melakukan berbagai bentuk kekerasan, seperti memukul, menjewer, mencubit, bahkan menindih korban.

Baca Juga :  Arema FC Resmi Perkenalkan Gilbert Alvarez sebagai Pengganti Gustavo Almeida

“Sementara itu, hasil visum sementara menunjukkan adanya luka memar pada mata sebelah kiri, luka goresan di kuping sebelah kanan dan kiri, serta luka di bagian kening dan jidat,” jelasnya.

IPS sendiri telah bekerja hampir satu tahun untuk mengasuh anak tersebut, yang merupakan putri sulung dari Aghnia Punjabi. Dia alasan dari kekerasan tersebut adalah karena korban menolak untuk menerima perawatan medis untuk lukanya.

“Sang pengasuh merasa jengkel karena korban menolak untuk diobati karena luka cakar di wajahnya,” kata Danang.

Polisi telah menetapkan IPS sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap anak selebgram asal Malang, Aghnia Punjabi. Kekerasan tersebut terungkap setelah adanya laporan palsu dari IPS kepada Aghnia bahwa anak tersebut terjatuh dan mengalami luka memar di matanya.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Budi Hermanto, mengatakan bahwa terdapat tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap anak tersebut oleh pengasuhnya. IPS telah melakukan berbagai bentuk kekerasan, seperti memukul, menjewer, mencubit, bahkan menindih korban.

Baca Juga :  Penjelasan Kapolres Gresik mengenai Kerusuhan Suporter di Stadion Gelora Joko Samudro

“Sementara itu, hasil visum sementara menunjukkan adanya luka memar pada mata sebelah kiri, luka goresan di kuping sebelah kanan dan kiri, serta luka di bagian kening dan jidat,” jelasnya.

IPS sendiri telah bekerja hampir satu tahun untuk mengasuh anak tersebut, yang merupakan putri sulung dari Aghnia Punjabi. Dia berdalih bahwa kekerasan tersebut terjadi karena korban menolak untuk menerima perawatan medis untuk lukanya.

“Motifnya adalah tersangka ini merasa jengkel dengan korban akibat ketika itu korban ingin diobati karena bekas cakaran yang ada di tubuh korban. Namun, korban menolak, tidak mau (diobati),” kata Danang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *