Irul Mahpuduah, Seorang Pionir di Balik Kesuksesan Kampung Kue Surabaya

Irul Mahpuduah, Seorang Pionir di Balik Kesuksesan Kampung Kue Surabaya, Foto TikTok by@info_surabaya

Jatim1.com- Suara lembut Choirul Mahpuduah terdengar terpanggil saat ia merenungkan masa lalunya sebagai buruh pabrik pada era 1990-an. Pada masa itu, ia menjadi perwakilan buruh yang turut dalam negosiasi dengan pihak perusahaan di kawasan Rungkut.

Tahun 1990 hingga 1993 menjadi masa konflik antara perusahaan dan buruh yang menuntut hak-hak mereka. Karena ketidaksepakatan, gelombang demonstrasi pun merebak. Irul, seorang perempuan yang akrab disapa, turut serta dalam aksi tersebut.

Pada masa Orde Baru, demonstrasi dianggap sebagai tindakan yang bisa mengancam stabilitas keamanan, bahkan dianggap subversif. Akibatnya, Irul terpaksa berhadapan dengan pihak berwenang dan bahkan diamankan. Akhirnya, ia di-PHK oleh perusahaannya.

Baca Juga :  Bappenas Menjelajahi Banyuwangi untuk Mendapatkan Wawasan Roadmap Kebijakan Pertanian Digital

Setelah peristiwa itu, Irul mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Surabaya dan berhasil memenangkannya. Setelah itu, ia aktif di NGO dan LSM, berjuang untuk hak-hak masyarakat.

Pada tahun 2005, Irul prihatin melihat banyaknya ibu-ibu di lingkungannya yang tidak produktif dan seringkali dikejar rentenir. Dari observasi dan pemetaan, ia mengajak mereka untuk menjahit pakaian, tapi usaha itu tak berhasil seperti yang diharapkan.

Tak menyerah, Irul kemudian mengajak mereka untuk membuat kue, mengingat ada beberapa warga yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang tersebut.

“Ini akan lebih baik jika semua orang bisa membuat kue,” ujarnya kepada detikJatim.

Baca Juga :  Kemajuan Pemain Persebaya Surabaya Mendapat Apresiasi dari Paul Munster

Kali ini, usahanya berhasil. Banyak ibu-ibu yang tertarik, dan jumlah mereka bertambah hingga sekitar 68 orang. Irul kemudian mendirikan komunitas Kampung Kue di lingkungannya, dan setiap anggota diberi tugas agar membuat kue yang berbeda-beda.

Meski modal awalnya kecil, Irul menggunakan jejaringnya untuk mempromosikan Kampung Kue. Lambat laun, perhatian dari pemerintah dan perbankan mulai mengalir.

Pada tahun 2021, Bank BRI menawarkan bantuan modal, yang diterima oleh Kampung Kue. Hampir semua anggota bergabung sebagai nasabah BRI dan memanfaatkan pinjaman modal yang ditawarkan, termasuk KUR.

Keberhasilan Kampung Kue ini diapresiasi oleh pemerintah setempat, dan pada tahun 2022, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Gang Rungkut Lor 2 sebagai Kampung Wisata Kue. Bisnis Kampung Kue sudah merambah hingga luar kota dan diharapkan dapat menjadi pusat kulakan kue untuk wilayah sekitarnya.

Baca Juga :  Bina Marga Surabaya Membahas Isu Warga Dukuh Kupang yang Mencari Air Bersih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *