Jatim1.com- Gili Iyang, yang terletak di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, telah dikenal sebagai Pulau Oksigen berkat udara segar dan bersih yang dimilikinya. Sebuah penelitian oleh Lembaga Penelitian Antariksa Nasional (Lapan) menemukan bahwa pulau ini memiliki kadar oksigen yang mencengangkan, mencapai 20,9 persen, melebihi rata-rata wilayah lain di Indonesia.
Pulau kecil ini, dengan luas hanya 9,15 km2 dan penduduk sebanyak 7.832 jiwa, telah menjadi tujuan utama bagi para wisatawan yang menginginkan udara yang segar dan langka. Tetapi, mengapa Gili Iyang memiliki reputasi ini? Mari kita simak penjelasannya.
Tingkat Oksigen Tertinggi di Indonesia
Penelitian dari Lapan pada tahun 2006 menemukan bahwa kadar oksigen di Gili Iyang mencapai 20,9 persen, melebihi rata-rata wilayah lainnya di Indonesia. Selain itu, udara di pulau ini memiliki kualitas yang rendah akan zat-zat pencemar seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida.
Oksigen sangat penting bagi kesehatan tubuh, dan Gili Iyang menyediakan kadar oksigen yang optimal, antara 19,5-22,0 persen. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan hipoksia, yang dapat berujung pada masalah kesehatan serius bahkan kematian.
Faktor Penyebab Udara Bersih Gili Iyang
Menurut peneliti dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Sumaryati, udara di Gili Iyang memiliki kualitas yang sangat baik. Ini disebabkan oleh udara yang berasal dari laut dan kemungkinan mengandung aerosol garam, terutama magnesium sulfat atau yang lebih dikenal sebagai garam epsom.
Penggunaan garam epsom memiliki banyak manfaat di luar tubuh, seperti untuk kesehatan kulit dan kesegaran. Selain itu, garam ini juga digunakan dalam pengobatan kondisi seperti pre-eklampsia dan eklampsia pada ibu hamil, serta dapat menjadi tindakan medis awal untuk pasien yang mengalami serangan stroke.
Pesona Alam Gili Iyang
Meskipun Pulau Madura dikenal dengan produksi garamnya yang tinggi, Gili Iyang menawarkan potensi wisata alam yang luar biasa. Kabupaten Sumenep, yang juga terkenal sebagai lumbung garam nasional, menunjukkan keberagaman dengan kekayaan alamnya, termasuk 123 pulau yang tersebar di sepanjang pesisirnya.
Bagi para wisatawan yang ingin menikmati udara segar Gili Iyang, perjalanan dimulai dengan menaiki taksi laut dari Pelabuhan Penyeberangan Dungkek, dengan waktu tempuh sekitar 30-40 menit, tergantung kondisi cuaca.
Meskipun transportasi darat tidak tersedia di pulau ini, ojek motor siap mengantar wisatawan menjelajahi keindahan pulau dengan pantainya yang berpasir putih.
Pulau ini menawarkan sejumlah objek wisata alam yang menakjubkan, seperti Batu Cangga, sebuah pahatan alam di tebing karang yang curam menghadap Laut Jawa. Rute menuju Batu Cangga menawarkan petualangan menantang, dengan titian tangga bambu yang harus dilewati dengan hati-hati.
Selain itu, pengunjung juga dapat menemukan Gua Mahakarya, atau Gua Celeng, yang merupakan salah satu dari sepuluh gua di Gili Iyang. Keberadaan gua-gua ini tidak hanya menambah keindahan pulau, tetapi juga membantu menjaga kualitas udara yang baik, dengan deposit oksigen yang banyak tersimpan di dalam gua dan keluar pada malam hari.
Dalam Gua Mahakarya, pengunjung dapat menikmati keindahan stalaktit dan stalakmit yang menakjubkan, serta batuan-batuan unik yang terbentuk secara alami. Ruang gua yang terang benderang dan udara segar membuat pengalaman menjelajahi gua ini tak terlupakan.
Selain itu, Pantai Ropet, dengan pasir putihnya yang indah dan terumbu karang yang masih terjaga, juga menjadi destinasi populer bagi para wisatawan yang menyukai kegiatan menyelam atau snorkeling.
Dengan keindahan alamnya yang menakjubkan dan udara segarnya yang melimpah, Gili Iyang tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pelancong yang mencari ketenangan dan keindahan alam, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi upaya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di Indonesia.
