Berita  

Kota Batu Akan Memiliki Jembatan Penyeberangan Bawah Tanah

Kota Batu Akan Memiliki Jembatan Penyeberangan Bawah Tanah, Foto TikTok by@meganoof

Jatim1.com- Pemerintah Kota Batu sedang merencanakan pembangunan jembatan penyeberangan bawah tanah di Jalan Dewi Sartika, tepatnya di depan Pasar Induk Among Tani Kota Batu. “Rencananya, kami akan membangun jembatan penyeberangan bawah tanah yang menghubungkan Pasar Among Tani Kota Batu dengan terminal angkutan umum atau sebaliknya,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, pada hari Selasa 6 Februari 2024.

Alfi menjelaskan bahwa ide pembangunan jembatan penyeberangan bawah tanah itu muncul setelah pasar induk Among Tani resmi dibuka pada tahun 2023. Rancangan Teknis Detail (DED) untuk pembangunan tersebut juga telah diselesaikan.

“Konsep utamanya adalah pembuatan terowongan di bawah jalan menggunakan material seperti box culvert. Terowongan ini akan menghubungkan dua sisi, yaitu depan pasar dan terminal,” ungkapnya.

Baca Juga :  KAI Daop 8 Surabaya Gencar Menjaga Keselamatan Perjalanan KA dan Persiapkan Diri Hadapi Musim Hujan dan Liburan Natal-Tahun Baru

“Jembatan penyeberangan bawah tanah ini akan dirancang agar tahan banjir, efisien energi, dan ramah bagi penyandang disabilitas. Kami juga memperhatikan aspek estetika. Selain itu, terowongan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai galeri seni atau ruang pameran,” tambahnya.

Saat ini, rencana pembangunan jembatan penyeberangan bawah tanah sedang diajukan oleh Dinas PUPR. Namun, proses penganggaran diperkirakan baru dapat dilakukan pada tahun 2025.

“DED telah selesai, sekarang tinggal masalah penganggaran. Kemungkinan akan terealisasi pada tahun 2025. Kami menunggu keputusan dari Dinas PUPR. Berdasarkan perhitungan DED, diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 12 miliar,” ujarnya.

Baca Juga :  Tragedi Carok Maut Antara Kakak-Adik, Menewaskan 4 Orang di Bangkalan

Dengan adanya jembatan penyeberangan bawah tanah ini, Alfi berharap masyarakat akan lebih mudah dalam beraktivitas, mengingat pasar Induk Among Tani Kota Batu semakin ramai dikunjungi.

“Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan mobilitas masyarakat. Awalnya, kami mempertimbangkan antara jembatan layang dan jembatan bawah tanah. Namun, akhirnya kami memilih jembatan bawah tanah dengan beberapa alasan,” jelasnya.

“Pertama, untuk menjaga estetika agar pemandangan gunung Kota Batu tidak terhalang oleh jembatan layang. Selain itu, kebiasaan masyarakat cenderung tidak suka naik, mereka lebih suka berjalan datar atau turun. Oleh karena itu, kami memilih jembatan bawah tanah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Kembali Terulang, Mobil Warga di Sampang Dibakar Oleh OTK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *