Jatim1.com- Peristiwa carok maut yang terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, diketahui dipicu oleh rasa tersinggung, mengakibatkan kematian tragis terhadap 4 individu. Para pelaku dan korban ternyata memiliki hubungan kekerabatan, di mana dua dari tiga pelaku merupakan kakak beradik, sementara salah satu korban adalah saudara dari pelaku.
Dua pelaku carok maut, yakni H (39) dan M (30), bersaudara dan terlibat dalam insiden tragis ini. Keempat korban yang tewas adalah Matterdam, Mattanjar, Najehri, dan Hafid, yang merupakan saudara dari salah satu pelaku.
Peristiwa ini berawal ketika H hendak menghadiri tahlilan dan bertemu dengan korban Mattanjar di tepi jalan, yang tengah berkendara dengan kecepatan tinggi. Motif utama dari peristiwa ini adalah rasa tersinggung, di mana H menegur Mattanjar, tetapi situasi berubah menjadi aksi brutal ketika korban tidak menerima teguran tersebut dan memprovokasi pelaku.
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, menyatakan bahwa motif carok maut ini tidak berkaitan dengan rebutan lahan parkir, seperti yang sebelumnya disebutkan. Menurut Febri, informasi dari pelaku menunjukkan bahwa motifnya hanyalah rasa tersinggung karena korban tidak menerima teguran dan melakukan penganiayaan terhadap pelaku.
Febri menjelaskan bahwa awalnya pelaku H sendirian menegur korban karena kecepatan dan pencahayaan lampu motor korban mengganggu. Namun, korban, yang berboncengan dan membawa senjata tajam, memprovokasi pelaku dengan menghentikan kendaraannya, memaki, memukul, dan menantang pelaku untuk duel.
Setelah merasa tertantang, pelaku pulang untuk mengambil senjata tajam, dan di perjalanan bertemu dengan saudaranya, M, untuk bersiap kembali ke lokasi kejadian. Meskipun dilarang oleh orang tua mereka, kedua pelaku tetap melanjutkan aksi tersebut.
Aksi carok maut antara kakak beradik dan empat individu lainnya berakhir dengan kemenangan bagi dua pelaku. Insiden tragis ini terjadi pada Jumat malam, dan tubuh keempat korban ditemukan tergeletak di tanah setelah duel carok tersebut. Video rekaman dari ponsel warga setempat menjadi bukti visual kejadian tersebut dan telah menjadi viral di media sosial.