Berita  

Warga Sampang Serbu Bantuan Air Bersih Akibat Kekeringan

Warga Sampang Serbu Bantuan Air Bersih Akibat Kekeringan, Foto TikTok by@elenk_sikikk

Jatim1.com- Selama tiga bulan terakhir, warga dari dua desa di Sampang telah menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan pasokan air bersih. Krisis air bersih yang sedang dihadapi oleh penduduk Desa Larlar dan Desa Tolang akhirnya mendapatkan secercah harapan berupa bantuan.

Salamah, salah seorang warga Desa Larlar, mengungkapkan bahwa masalah air bersih telah menjadi permasalahan sejak tiga bulan yang lalu. Untuk mendapatkan air bersih, warga desa ini harus berjalan cukup jauh, bahkan mengandalkan bantuan air dari lembaga penyalur bantuan air.

“Ketika bantuan air dari KPRI Setia Bakti datang seperti saat ini, kami dapat menghemat energi dan biaya. Kami tidak lagi perlu mengantri dan mencari air di luar desa,” ujar Salamah saat diwawancarai pada Rabu 11 Oktober 2023.

Baca Juga :  Delapan Festival di Jawa Timur yang Turut Serta dalam Kharisma Event Nusantara 2023

Meskipun bantuan air ini hanya datang sekali seminggu, warga merasa bersyukur karena mereka tidak lagi harus menghabiskan berjam-jam untuk mendapatkan air atau harus mencari air dengan jarak yang jauh.

“Alhamdulillah, kita masih menerima bantuan dari koperasi sehingga kami tidak perlu repot mencari air jauh-jauh dan mengantri selama berjam-jam. Terkadang kami bahkan harus membeli air,” tambahnya.

Ketua KPRI Setia Bakti, Ahmad Juhari, menjelaskan bahwa bantuan air bersih diberikan kepada daerah-daerah yang terdampak oleh kekeringan ekstrem. “Selain mendistribusikan sembako, KPRI Setia Bakti Banyuates secara rutin mengalokasikan pendistribusian air ke daerah yang terdampak kekeringan seperti Larlar dan Tolang,” kata Jauhari.

Baca Juga :  Desa Terpencil di Jombang Mendapat Bantuan Air Bersih dari Polisi

Target pendistribusian air bersih ini seharusnya mencapai 100 tangki dalam satu musim, tetapi karena terbatasnya armada, target tersebut belum pernah tercapai. “Hanya ada satu armada dari Kecamatan Ketapang yang dapat digunakan. Sehingga hingga saat ini, hanya sekitar 30 tangki yang bisa didistribusikan dari target 100 tangki tersebut, karena harus menunggu giliran pendistribusian di daerah lain,” tambahnya.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Sampang menyebutkan bahwa ada 62 desa yang saat ini berada dalam kategori kering kritis. Dari 14 kecamatan di Kabupaten Sampang, hanya empat kecamatan yang masuk dalam kategori kekeringan kritis pada tahun 2023, yaitu Kecamatan Camplong, Omben, Jrengik, dan Ketapang.

Baca Juga :  Berikut Daftar Konser di Jatim Selama Mei 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *