“Selain fitur utama, kami turut menghadirkan Bengkel Nearby, Call Service, Layanan Derek, dan Engine Maintenance yang merupakan fitur premium,” Sambungnya.
Mono mengakui, pengembangan produk menjadi kendala utama dalam mengembangkan aplikasi BengaOne tersebut. Sejauh ini, aplikasi BengaOne masih dalam bentuk purwarupa dan melalui tahap riset agar bisa diuji coba. Penyambungan antara OBD2 dan aplikasi untuk menghasilkan data kondisi kendaraan itu cukup rumit untuk dilakukan dan membutuhkan dana yang cukup besar.
Ke depan, tim ini akan melakukan evaluasi pada produk hingga siap diluncurkan. Melalui beberapa daftar lomba yang akan diikuti, mereka juga berharap dapat menemukan investor yang mau membantu megembangkan aplikasi ini.
“Kami harap dapat segera mendapatkan investor dan meluncurkan aplikasi (BengaOne, red) ke masyarakat,” Ujar Mahasiswa angkatan 2017 tersebut.