Keberadaan uang rupiah, baik berupa kertas maupun logam dinilai begitu penting dalam perekonomian di Jatim. Akan tetapi, saat ini kepedulian masyarakat terhadap uang logam relatif rendah. Padahal, sekecil apapun nilai uang logam masih merupakan alat pembayaran yang sah.
“Kami mengistilahkan uang logam ini kecil nilainya, besar manfaatnya. BI akan senantiasa mendorong dan memastikan ketersediaan dan kelayakan uang rupiah di tengah-tengah masyarakat,” Ujar Difi Ahmad. (ari)