Jatim1.com- Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, melakukan peninjauan di daerah yang terdampak banjir lahar Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro, Lumajang, didampingi Forkopimda Lumajang. Adhy berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat banjir lahar dingin.
Saat melihat langsung kerusakan jembatan mujur di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, yang rusak karena dampak banjir lahar Semeru, Adhy menyatakan bahwa jembatan ini sebelumnya telah dibangun kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur namun kini kembali rusak.
“Banjir lahar Gunung Semeru ini sungguh di luar dugaan, mengingat jembatan ini sebelumnya telah direkonstruksi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur namun kini mengalami kerusakan lagi,” kata Adhy pada hari Minggu 21 April 2024.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membangun kembali sejumlah infrastruktur jembatan yang rusak karena banjir lahar dingin Gunung Semeru, setelah hujan deras disertai angin melanda kawasan sekitar Lumajang selama beberapa jam.
“Kami akan memulai proses pemulihan jembatan yang rusak akibat banjir lahar. Kami akan melakukan analisis sesuai dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur yang rusak,” ujar Adhy.
Selain itu, Adhy juga menyempatkan diri untuk memberikan dukacita dan santunan kepada keluarga korban tanah longsor di Pronojiwo, serta pasangan suami istri yang meninggal karena terkena banjir lahar dingin Semeru di Kecamatan Candipuro.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, Gatot Soebroto, mengungkapkan bahwa ada dua korban jiwa akibat banjir lahar dingin Semeru dan satu korban meninggal karena longsor di Lumajang.
“Gelombang bencana ini telah mengakibatkan 495 Kepala Keluarga terdampak, 24 unit jaringan irigasi terdampak, dan total 18 unit jembatan mengalami kerusakan,” kata Gatot pada hari Sabtu 20 April 2024.
“Selain itu, ada lima ekor hewan ternak yang terdampak, terdiri dari kerbau dan kambing. Salah satu fasilitas umum yang terdampak adalah fasilitas pemandian Tirtosari,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Gatot menjelaskan bahwa sembilan kecamatan terdampak oleh banjir lahar dingin dan longsor, antara lain Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, Kecamatan Lumajang, Kecamatan Sukodono, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Padang, dan Kecamatan Tempeh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur telah memberikan bantuan kepada warga terdampak, berupa makanan, air mineral, selimut, peralatan kebutuhan sehari-hari, serta bantuan kebersihan lainnya.