Jatim1.com – Harga emas mengalami kenaikan kecil menjelang keputusan suku bunga dari Federal Reserve dan bank sentral utama lainnya. Kontrak emas Desember di divisi Comex New York Exchange naik 0,30 dolar AS atau 0,02 persen, mencapai 1.953,70 dolar AS per ons pada akhir perdagangan Selasa. Ini merupakan kenaikan untuk sesi keempat berturut-turut, dengan harga sempat mencapai 1.958,90 dolar AS dan terendah di 1.950,90 dolar AS.
Harga emas berjangka naik sebesar 7,20 dolar AS atau 0,37 persen pada hari sebelumnya, setelah mengalami kenaikan pada sesi sebelumnya. Investor menantikan keputusan suku bunga dari Federal Reserve, dan analis pasar memperkirakan bahwa Fed akan menjaga suku bunganya stabil.
Ed Moya, seorang analis di platform perdagangan daring OANDA, mengatakan bahwa pedagang emas sedang dalam mode “wait-and-see” karena bank sentral akan mempengaruhi harga emas. Dia juga menyoroti bahwa imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun berada di atas level tertinggi Agustus, yang bisa memengaruhi pasar.
Keputusan kebijakan moneter Federal Reserve diadakan selama dua hari dan diumumkan setelah pasar tutup pada hari Rabu. Para pembuat kebijakan diperkirakan akan menjaga suku bunga tetap stabil, meskipun pernyataan dari Ketua Jerome Powell akan menjadi sorotan untuk petunjuk tentang pemikiran Fed untuk sisa tahun ini. Selain itu, data Departemen Perdagangan AS juga mencatat penurunan dalam pembangunan perumahan baru di AS pada bulan Agustus.
Harga logam mulia lainnya, seperti perak dan platinum, juga mengalami fluktuasi. Perak untuk pengiriman Desember turun 4,20 sen atau 0,18 persen, sementara platinum untuk pengiriman Oktober naik sebesar 10,10 dolar AS atau 1,08 persen.
