Era milenial tentu memiliki dampak terhadap perkembangan ekonomi dan demokrasi di belahan dunia manapun, kita sebagai seorang pejuang pemikir, harus merubah pola lama dalam penyebaran dan implementasi ideologi dapat melalui tulisan dan lisan video agar dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat.
Sebagai generasi muda bangsa yang akan mewarisi perjuangan dalam mengisi kemerdekaan ini tentunya memiliki tantangan yang sangat besar dalam tetap menjaga keutuhan bangsa dan melestarikan Marhaenisme sebagai asas perjuangan, sehingga ajaran tersebut bisa dirasakan aktualisasinya oleh para kaum marhaen dari zaman ke zaman.
Kaum Marhaenis perlu merefleksikan perjalanan dan aktualisasi ideologi dan kalau perlu, kaum marhaenis menyadari kekeliruannya di dalam memahami situasi ideologi dalam, dan kembali bersatu untuk mengumpulkan energi kumulatif dalam satu wadah pergerakan yang lebih nyata dalam menterjamahkan dan mengaktualisasi semangat ideologi gerakan untuk menceburkan diri dalam massa marhaen, agar apa? Agar supaya marhaenisme sebagai pandangan hidup tidak tenggelam dalam cerita dan wacana ataupun slogan belaka yang hanya untuk mendapatkan popularitas semata.
Kaum Marhaenis perlu merefleksikan perjalanan dan aktualisasi ideologi dan kalau perlu, kaum marhaenis menyadari kekeliruannya di dalam memahami situasi ideologi dalam, dan kembali bersatu untuk mengumpulkan energi kumulatif dalam satu wadah pergerakan yang lebih nyata dalam menterjemahkan dan mengaktualisasi semangat ideologi gerakan untuk menceburkan diri dalam massa marhaen, agar apa? Agar supaya marhaenisme sebagai pandangan hidup tidak tenggelam dalam cerita dan wacana ataupun slogan belaka yang hanya untuk mendapatkan popularitas semata.
Kembali lagi pada tiga prinsip perjuangan Soekarno: geest – wil – daad, yang berarti: Semangat – Kemauan – Perbuatan, patut untuk kita tindaklanjuti sebagai janji dan kesetiaan kita untuk mewujudkan kemajuan Indonesia dan memuliakan kaum marhaen dalam mencapi cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan GMNI sebagai corongnya kawah candradimuka dalam menempa para ksatria-ksatria marhaenis.