Tari Tayub dari Nganjuk: Warisan Budaya yang Mempererat Hubungan Sosial

Tari Tayub dari Nganjuk: Warisan Budaya yang Mempererat Hubungan Sosial, Foto TikTok by@gus.sul91

Gerakan dalam Tayub, terutama dari waranggana, sering kali menyoroti gerakan pinggul yang menggambarkan rasa terima kasih, doa, semangat, dan kebersamaan. Namun, meskipun memiliki makna positif, tarian ini sering mendapat citra negatif di masyarakat.

Sebagian masyarakat mengkritik bahwa gerakan waranggana terlalu menekankan aspek seksualitasnya, di mana gerakan dan sikapnya dianggap menggoda. Hal ini diperparah oleh aktivitas minum minuman keras selama pertunjukan, sehingga Tayub sering dikaitkan dengan konotasi negatif.

Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu, Tayub tidak lagi digunakan sebagai ritual tetapi sebagai hiburan, meskipun tetap merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan sebagai identitas bangsa.

Baca Juga :  Bersua Bonek di GBT, Cak Nun Ajak Bersholawat Bersama
Add Comment
Exit mobile version