Jatim1.com-Boikot terhadap produk yang diduga mendukung Israel dapat menimbulkan konsekuensi yang sulit dikelola. Selain berpotensi salah sasaran, pemerintah Indonesia dianjurkan untuk mempertimbangkan kemungkinan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mungkin terjadi di perusahaan-perusahaan yang memiliki produk atau merek yang terpengaruh dampak negatif.
Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), menyatakan bahwa aksi boikot terhadap produk yang diduga terhubung dengan Israel memiliki dua aspek. “Dari satu sisi, saya melihat boikot ini sebagai gerakan moral yang diharapkan dapat meningkatkan atau mengoptimalkan tekanan terhadap Israel,” katanya pada wartawan pada tanggal 13 Desember.