“Ibunya warga juga berharap agar tradisi ini melindungi mereka dari segala macam bala, karena Rebo Wekasan juga dianggap sebagai hari turunnya ratusan ribu bala,” tambahnya.
Kepala Desa Suci, Achmad Rizal, menjelaskan bahwa tradisi ini juga dikenal dengan sebutan tegal deso (sedekah bumi) atau silaturahmi kedua setelah hari raya Idul Fitri. Rebo Wekasan adalah momen bahagia di mana keluarga berkumpul bersama.
“Tradisi ini sering kali mengundang kunjungan keluarga dan teman dari berbagai daerah yang datang ke Desa Suci untuk menikmati hidangan khas seperti Lontong Bumbu Ladan,” kata Rizal.
Selain itu, budaya lain yang masih dilestarikan adalah mandi di Sendang Sono setiap Selasa malam menjelang Rabu pukul 12 malam. Masyarakat meyakini bahwa mandi ini membawa berkah dan memiliki efek penyembuhan terhadap berbagai penyakit.