“Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi? Saya mencoba menggugah rasa kemanusiaan mereka. Kita sedang berbicara tentang manusia, bukan hewan. Tidak seharusnya ada tindakan kekerasan sedemikian rupa,” ungkap Ana dengan dukanya yang mendalam.
Dalam kesedihannya, Ana meratapi kenyataan bahwa adiknya tidak mampu bertahan setelah mengalami pengeroyokan.
“Saya sangat sedih bahwa adik saya tidak mampu bertahan setelah mendapat perlakuan ini. Saya sangat menyesal bahwa hidupnya berakhir seperti ini setelah peristiwa pengeroyokan,” tambahnya dengan suara penuh duka.
Ana juga mengungkapkan bahwa sebelum tragedi ini, adiknya yang telah menikah selama empat tahun terakhir seringkali terlihat lebih diam dan kurang berbicara.