Benteng Lia terbentuk, Ning Lia: Ini Kombinasi ‘SREG’ untuk Surabaya

SREG yaitu Nasionalis dan Religius

Jatim1.com – Surabaya – Perhelatan Pilwali Surabaya semakin mengerucut dan menunjukkan kandidat mana yang tetap bertahan dan mana yang perlahan mulai meredup. Diantara yang masih bertahan adalah sosok yang dikenal mbonek namun memiliki jaringan relawan yang militan, yaitu Lia Istifhama atau disebut Ning Lia. Putri mantan ketua GP Anshor Surabaya era 1980-an, KH Masykur Hasyim.

Bahkan demi menunjukkan eksistensi jaringan relawan, Lia membentuk Barisan pENguaTan nENG Lia (Benteng Lia) pada Kamis (23/1/2020) kemarin. Bertempat di kediamannya, aktivis Millenial yang kental dengan darah Nahdliyin ini menjelaskan apa tujuan dari benteng Lia tersebut.

“Untuk konsep timses, saya cenderung menyukai istilah Barisan pENguaTan nENG Lia (benteng Lia). Secara teknis, benteng Lia ini sama halnya dengan timses yang umumnya dibentuk oleh para kandidat. Sengaja saya baru membentuk sekarang karena saya ingin berproses yang cukup bersama relawan. Bertaaruf lebih dalam dengan mereka selama ini. Itu kenapa tidak ujug-ujug dari dulu menyusun timses. Saya kira sekarang sudah tepat, yaitu waktu dimana teman-teman telah deklarasi dukungan di hotel Quds Desember lalu, “Ujar Ning Lia.

Bagi Ning Lia, proses politik yang paling penting adalah bersama sahabat relawan yang militan. Kurang menarik jika politik mengabaikan kekuatan jaringan relawan yang memiliki ketulusan, karena memang salah satu poin utama keberhasilan suatu proses ada pada jaringan relawan yang militan.

Sekarang sudah bulan Januari, otomatis sudah mendesak untuk membentuk struktur tim. Karena itu, Ning Lia telah membentuknya sekarang. Harapannya, benteng Lia ini merupakan pengejawantahan jaringan relawan secara keseluruhan. Kombinasi yang diambil pun sangat menarik, yaitu SREG (Nasionalis dan Religius).

“Saya ingin kombinasi yang pas dan sesuai kearifan lokal Surabaya yaitu Surabaya yang memang kental dengan nuansa hijau, sekalipun memang kemajemukan warna juga kental di kota ini. Jadi kombinasi adalah sreg, yaitu nasionaliS dan REliGius. Nasionalis adalah teman-teman relawan yang notabene jalur abangan dan rata-rata eks pendukung pak Jokowi, seperti pak Darmanto, Mbak Megawati yang merupakan ketua forum difabel, dan sebagainya. Untuk Religius, yaitu Cak Yusuf Hidayat. Beliau ini kader asli nahdliyin, memiliki jaringan bagus di partai juga, antara lain PPP dan Nasdem. Selain Millenial, cak Yusuf ini berdarah Surabaya campur Madura, yaitu Gus Yusuf Hidayat,” Ujar Ning Lia.

Selain di samping mereka ada begitu banyak relawan hebat, Ning Lia akan merangkul semua kalangan, lintas partai, lintas agama. Semua dilakukan agar Benteng Lia memiliki peran aktif bahkan bisa memiliki salah satu bagian penentu pasangan figur yang akan didapuk memimpin Surabaya selepas Pilwali 2020 ini.

Di lain kesempatan Sudarmanto, ketua relawan Surabaya ceria, menjelaskan bahwa Ning Lia yang ia jagokan, merupakan sosok yang bisa diterima semua kalangan.

“Ning Lia ini bisa dikatakan sudah kompleks, yaitu Bangjo. Dia merupakan sosok aktivis NU, keluarga NU, tapi massanya banyak yang dari abangan. Jadi ini alasan kenapa kami sebut ia diterima semua kalangan,” Ujar Sudarmanto. (wow)

Exit mobile version