Willy mengatakan bahwa begitu banyak kasus pelanggaran HAM yang masih belum terselesaikan hingga saat ini salah satunya kasus novel. “Tercatat kasus novel telah 2 tahun belum terdapat titik temu yang memenuhi rasa keadilan” Ujar Willy. Dengan berlarut-larut masalah HAM ini menunujukkan kapabilitas pemerintah begitu kurang dalam menaruh perhatian dalam sektor hak asasi manusia
Sekjend Jatim Institute, Yudo Adianto Salim juga mengatakan bahwa jatim institute akan hadir dalam megawal isu-isu hukum dan ham yang ada di masyarakat. “Kami selalu siap dalam mengadvokasi dan memperjuangakan keadilan korban pelanggaran HAM yang tentunya bukan karena konteks peringatan ini tapi juga di masa yang aka datang” kata Adi saat berdialog dengan PERS di kantor Jatim Institute.