Gurihnya Bubur Madura, Kuliner Tradisional yang Menyimpan Warisan Keluarga

Gurihnya Bubur Madura, Kuliner Tradisional yang Menyimpan Warisan Keluarga, Foto TikTok by@kuliner_sby

Jatim1.com- Maryamah turun dari lantai 2 Pasar Atom bersama anaknya setelah menyelesaikan belanja sepatu untuk putri kesayangannya. Perempuan berusia 48 tahun itu kemudian kembali ke lapak Bubur Madura miliknya, ditemani oleh keponakannya yang membantu melayani pembeli.

Di sore itu, pelanggan datang silih berganti untuk menikmati bubur Madura, baik langsung maupun dengan dibungkus. Maryamah menjelaskan bahwa keistimewaan bubur Madura terletak pada rasa gurihnya, yang berasal dari penggunaan kelapa parut yang lebih banyak.

Kelezatan bubur Madura ini telah menarik pelanggan tetap, bahkan beberapa di antaranya memesan bubur dari luar kota dan hotel untuk acara-acara khusus seperti pernikahan.

Baca Juga :  Puluhan Gedung sekolah di Kabupaten Bangkalan diperbaiki, DPC POSNU Bangkalan; perlunya Control dari Masyarakat dan NGO

Lapak bubur Madura milik Maryamah merupakan salah satu dari enam lapak yang menjual bubur Madura dan jajanan tradisional lainnya di Pasar Atom. Dia menetapkan harga Rp 10 ribu untuk satu porsi bubur, dan bisa menjual sekitar 100 porsi dalam sehari, menghasilkan omzet sekitar Rp 1 juta.

Dari hasil penjualan ini, Maryamah dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya dan bahkan mengambil kredit mobil untuk mengantarkan pesanan bubur ke luar kota.

Maryamah telah menjalani bisnis bubur ini sejak usia 9 tahun, mengikuti jejak ibunya. Meskipun pandemi COVID-19 menghadirkan tantangan baru, Maryamah dan suaminya berhasil bertahan dengan beralih ke penjualan online.

Baca Juga :  2 Petani Tertimpa Rumpun Bambu di Magetan Akibat Cuaca Buruk

Pendapatan mereka terdampak, tetapi mereka tetap dapat memenuhi cicilan kredit mobil berkat bantuan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Setelah pandemi mereda, omzet bubur Madura Maryamah dan pedagang lainnya mulai pulih, dan mereka dapat melunasi cicilan KUR serta memperbaiki kondisi finansial mereka.

BRI menargetkan penyaluran KUR hingga Rp 165 triliun sepanjang 2024, dengan optimisme bahwa target tersebut dapat tercapai paling lambat September mendatang. Hal ini didukung oleh strategi percepatan pemberian KUR kepada nasabah eksisting dan perluasan jangkauan penerima baru. Target tersebut melampaui pencapaian tahun sebelumnya, menunjukkan komitmen BRI untuk mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Baca Juga :  Kebakaran Gunung Penanggungan Dikaitkan dengan Kedatangan Musim Hujan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *