Jatim1.com-Puluhan Mahasiswa malakukan Aksi serentak di Gedung KPK dan Gedung Grahadi Jawa Timur. Puhan pemuda yang tergabung dalam organisasi Jaringan Aktivis Demokrasi Indonesia (JAKDI) dan (POROS) Revolusi Mahasiswa & Pemuda Indonesia kendesak KPK untuk segera mengusut tuntas persoalan kejangalan LHKPN Andhy Karyono.
Ketua Jakdi Jawa Timur Ery Mahmudi menyebut bahwa aksi bersama ini merupakan keresahan bersama terhadap PJ gubernur Adhy Karyono yang namanya pernah masuk daftar buruan KPK.
“Pemeriksaan LKHPN yang dilaporkan oleh Adhy Karyono di anggap janggal. Andhy Karyono sempat diperiksa oleh KPK pada 22 Mei 2023 terkait transaksi Janggal atas harta kekayaannya,” Ucapnya.
Dugaan KPK yang mengendus adanya harta kekayaan janggal sampai memanggil Adhy Karyono untuk menjelasakan tentang LKHPN sudah menjadi Indikasi kuat bahwa Adhy Karyono patut diduga melaporkan LHKPN palsu, apalagi Andhy Karyono sempat menjadi saksi dalam pusaran Korupsi bansos.
Korlap Aksi Mas Ody juga menyebut bahwa Adhy Karyono selain pernah dipanggil KPK dia bukan orang yang kompeten memimpin jawa timur, karena bukan putra daerah.
“Adhy Karyono bukan orang jawa timur dan kami patut mencurigai beliau tidak cukup kompeten dalam memimpin jawa timur meskipun pernah menjadi Sekda provinsi jawa timur, karena jawa timur memiliki permasalan yang sangat kompleks dan rumit” Tegasnya.
lanjutnya Mas ody selaku mahasiwa Jawa Timur sekaligus penduduk asli jawa timur merasa tidak terima jika dipimpin oleh pemimpin yang tidak kompeten.
“Saya ingin jawa timur lebih maju kedepannya, dan tidak rela dipimpin oleh orang yang memilki catatan di KPK dan tidak kompeten mengurus provinsi jawa timur”. jelasnya.
Aksi serentak hari ini, awal dari sebuah perlawanan terhadap perbuatan korupsi di bumi Jawa Timur. JAKDI dan POROS akan berkomitmen untuk melakukan aksi yang lebih massif dan besar untuk mendukung KPK dalam mengusut tuntas korupsi termasuk dugaan terhadap Andhy Karyono selaku PJ Gubenur Jawa Timur.
Ery Mahmudi selaku ketua JAKDI secara Tegas menyampaikan akan mengkonsolidasikan dengan elemen mahasiswa dan pemuda Jawa Timur turun aksi kembali untuk mendesak KPK idenpenden dan profesional dalam menjalannya tugasnya.
