Angka perceraian tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2022, di mana total permohonan yang diterima mencapai 6.058, terdiri dari 1.781 cerai gugat dan 4.277 cerai talak. Pada tahun tersebut, jumlah perceraian yang diputus mencapai 5.802.
Namun, apakah penurunan ini dapat diartikan sebagai pengaruh terhadap kesakralan pernikahan? Nur Khasan, Humas 2 PA Surabaya, menegaskan bahwa kesakralan pernikahan tidak akan menurun, baik dari segi hukum maupun agama, meskipun ada penurunan jumlah perceraian. Menurutnya, penting bagi calon pasutri untuk memahami terminologi pernikahan serta siap secara finansial dan mental sebelum menikah.
Nur mendorong setiap calon pasangan untuk belajar dan saling memahami satu sama lain, bahkan berpotensi berkonsultasi dengan Badan Penasehat, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) di Kementerian Agama. Ia menekankan pentingnya mendapatkan bimbingan pra-nikah dan pra-cerai sebelum memutuskan masuk ke pengadilan.
