Berikut tentang surat wasiat mahasiswi Kedokteran Unair yang tewas

Jatim1.com-Kabar yang mengejutkan datang dari Universitas Airlangga, di mana seorang mahasiswi jurusan Kedokteran Hewan (FKH Unair) berinisial CA (21) ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY. Tubuhnya ditemukan terbungkus plastik dan terlakban di dalam mobil tersebut. Kejadian ini terjadi di sebuah apartemen tak berpenghuni di Jalan Anwar Hamzah, Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Lebih menghebohkan lagi, saat pihak berwenang menyelidiki kejadian tersebut, mereka menemukan sebuah surat wasiat dalam Bahasa Inggris di tempat kejadian. Surat wasiat ini ditujukan kepada keluarga korban, termasuk ibunya, saudara-saudaranya, paman, dan teman-teman terdekat.

Selain surat wasiat, pihak berwenang juga menemukan sebuah tabung helium dan selang yang mengarah ke kantong plastik yang membungkus kepala korban.

Surat wasiat ini menjadi sorotan utama karena isinya yang menggambarkan perasaan dan pemikiran korban sebelum ia tewas. Berikut adalah terjemahan dari dua surat wasiat tersebut:

Baca Juga :  Pengusaha Properti Ini Maju Pilwali Surabaya, Siapakah Itu?

Surat Pertama:
“Kepada Ibu Tercinta,
Terima kasih atas segala perlindunganmu selama ini. Namun sekarang, perlindunganmu terasa sia-sia. Aku merasa bahwa aku harus membuat keputusan sendiri dalam hidupku. Sekarang saatnya aku mengejar kebebasanku.

Aku memilih jalanku sendiri dalam hidup ini dan memahami bahwa aku mungkin tidak melihat masa depan yang cerah. Aku tahu bahwa kau mencintaiku, dan ini bukan kesalahanku. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf, aku tidak bisa mengembalikan cintamu. Maafkan aku karena tidak bisa melindungimu.

Kepada Saudara-saudaraku yang Terkasih,
Aku berharap kalian tidak akan mengalami nasib sepertiku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas, tetapi sebenarnya aku tidak secerdas itu. Aku adalah orang yang bodoh yang tidak pernah benar-benar memahami dunia ini.

Aku telah hidup dalam kegelapan dan memberikan kalian harapan palsu. Dunia ini penuh dengan kekejaman, dan aku ingin kalian ingat itu. Aku mencintai kalian, tetapi aku tidak bisa melanjutkan hidup ini setelah aku kehilangan harapan. Sekarang sudah terlambat.

Jika seluruh dunia bertanya, aku tidak melihat adanya harapan. Aku ingin pergi ke tempat yang lebih baik.”

Surat Kedua:
“Kepada Paman yang Terhormat,
Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat kekejaman dunia ini. Aku adalah seorang yang lemah dan rapuh, dan aku tidak dapat menghadapi kenyataan. Aku memilih untuk melarikan diri, dan aku minta maaf karena itu. Aku tahu bahwa aku tidak cerdas dan tidak bijaksana seperti yang kau bayangkan. Aku tidak melihat masa depan atau kesuksesan dalam hidupku.

Kepada Teman-teman yang Terkasih,
Kalian adalah orang-orang yang kuat dan berani. Aku berharap bisa menjadi seperti kalian, tetapi aku lemah dan kehilangan motivasi. Aku ingin kalian bahagia selamanya, dan aku yakin kalian bisa mencapainya. Tolong maafkan aku. Aku mencintai kalian.

Jika ada orang yang pernah bertemu denganku, jika aku telah melakukan kesalahan, maka aku memohon agar aku dihukum. Untuk dunia ini, kalian telah menciptakan generasi yang lemah.

Hidup segan, mati tak mau? Aku memilih untuk pergi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *