7 Fakta Terbaru Terkait Hilangnya Rekaman CCTV dalam Kasus Siswi SD yang Buta Akibat Dicolok Tusuk Bakso

7 Fakta Terbaru Terkait Hilangnya Rekaman CCTV dalam Kasus Siswi SD yang Buta Akibat Dicolok Tusuk Bakso, Foto TikTok by@klambi96

Untuk mengatasi hal ini, pihak kepolisian akan bekerja sama dengan Polda Jatim untuk menganalisis video yang hilang di laboratorium forensik guna memperjelas detail kasus ini.

  1. Pemeriksaan Terhadap 7 Saksi

Kasus kekerasan ini telah meningkat menjadi penyidikan, dan hingga saat ini, polisi telah memeriksa 7 orang saksi, termasuk anggota keluarga, tetangga, guru, dan kepala sekolah.

  1. Pemeriksaan Terhadap Guru-Dokter

Selain itu, pihak kepolisian juga akan memeriksa guru-guru lainnya serta dokter-dokter spesialis mata yang telah memeriksa korban. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai penyebab penurunan penglihatan korban. Pasca pemeriksaan awal saat visum di RSUD Ibnu Sina, korban telah mengalami penurunan penglihatan yang signifikan.

Baca Juga :  Tim Basket Putri Jawa Timur Raih Kemenangan dalam Kualifikasi PON 2024 Aceh-Sumut.

“Kami belum bisa memastikan apakah korban ini benar-benar mengalami kebutaan atau tidak. Untuk itu, kami akan memeriksa dan mendapatkan keterangan dari dokter yang merawat korban,” ungkap Aldhino.

  1. Dinas Pendidikan Janji Transparan

Dinas Pendidikan Gresik berjanji akan bersikap transparan dalam mengungkap kasus ini. Mereka tidak akan menutup-nutupi apa yang terjadi di SD Negeri 236 Gresik, dan akan memastikan bahwa informasi mengenai kasus ini akan disampaikan dengan jelas kepada masyarakat.

“Kami dari Dispendik tidak akan menutup-nutupi apa yang terjadi di SD 236 Gresik. Nanti bisa diketahui persis penyebab dari penurunan daya penglihatan anak ini,” kata Kadispendik Gresik, Hariyanto.

  1. Ancaman Sanksi kepada Kepala Sekolah
Baca Juga :  Kisah Tragis Pria Gresik Ditemukan Tewas dengan Pisau di Mulut

Dinas Pendidikan Gresik mengancam akan memberikan sanksi tegas kepada Kepala Sekolah SDN 236 Gresik, Umi Latifah, jika terbukti ada kelalaian dalam kasus kekerasan yang terjadi di sekolah tersebut. Mereka menekankan bahwa segala bentuk kekerasan harus dihindari di sekolah, dan lembaga pendidikan harus memastikan keberlangsungan program sekolah yang ramah bagi anak-anak di Gresik.

“Bagaimana pun, kekerasan tidak diperbolehkan di sekolah. Jika terdapat indikasi kelalaian, kami akan memberikan sanksi kepada kepala sekolah, karena dia bertanggung jawab,” tegas Hariyanto.

  1. Keluarga Korban Merasa Tidak Diperhatikan

Keluarga korban merasa kecewa dengan respons pihak sekolah terhadap kejadian ini. Pasca insiden pemalakan, SAH hanya mampu membersihkan matanya yang berdarah tanpa mendapatkan perhatian atau empati dari pihak sekolah. Bahkan, noda darah di seragam SAH dianggap seperti saus.

Baca Juga :  Gaduh Aksi 2 Pelajar SD Asal Sampang Naik Motor Tanpa Helm ke Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *