DPC POSNU Surabaya Mendesak KPU Evaluasi Sirekap dan kinerja PPK

 

Jatim1.com-Dewan Pengurus Cabang Poros Sahabat Nusantara (DPC POSNU) Surabaya, mendesak Komisi pemilihan umum (KPU), mengevaluasi kinerja Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP) dan kinerja Panitia Pemilihan kecamatan (PPK).

Kordinator Bidang Demokrasi dan Pemilu DPC POSNU Kota Surabaya, M Nauval Farros menilai adanya dugaan hasil sirekap yang di otak-atik sesuai dengan keinginan oknum tertentu.

“Ada suara beberapa Caleg dan beberapa Parpol di lingkup Kota Surabaya, baik caleg ditingkat DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota mengalami perubahan yang mencurigakan”. Ungkap farros

Berdasarkan temuan tim investigasi DPC Posnu Surabaya, “ada kasus suara caleg DPR RI dapil 1 Jawa Timur (Surabaya dan Sidoarjo) mengalami perubahan, pada tanggal 17 Feb pukul 12.00 wib Progres perhitungan suara mencapai 6191 dari 13733 TPS (45,08%) Caleg ini memperoleg suara sebanyak 9000 sekian dan anehnya pada tanggal 17 Feb pukul 19.30 Progress perhitungan suara mencapai 6498 dari 13733 TPS (47.32%) mengalami penurunan menjadi 6.800 sekian suara dalam hal ini tidak ada tolak ukur penjelasan dalam perubahan perolehan suara ini”.

Baca Juga :  Terbakar Hangus hingga Rata dengan Tanah Rumah Warga di Kota Mojokerto

“Adanya temuan ini akan menjadi sulit pembenaranya di masyarakat sebab transparansi hasil C1 yang tidak diumumkan di masing-masing kantor kelurahan pasca pemungutan suara 14 Februari lalu, dan adanya PPK yang membacakan hasil rekap tiap kelurahan yang mundur, seharusnya PPK melaksanakan rekap tingkat kecamatan hari Minggu, Namun dengan dalih tertentu rekap kecamatan mundur dimulai hari Senin”.

Baca Juga :  Anggota DPR RI Komisi III, Rahmat Muhajirin: Implementasi Pancasila Lebih Konkret Ketimbang RUU HIP

“KPU Harus benar benar terbuka, transparan dan akuntabel dalam menindaklanjuti masukan dan temuan yang disampaikan oleh masyarakat, karena jelas kalau kita membahas tentang pemilu hal ini merupakan bentuk fundamental dari wilayah demokrasi”.

Dalam segi lain apabila dalam perhitungan ataupun proses rekapitulasi ini tidak ada bentuk transparannya, maka akan lebih bahaya lagi sebab akan memunculkan asumsi di masyarakat rekapitulasi momentum suara caleg yang dimanipulasi secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Baca Juga :  Pekan Ke-14 Liga 1: Madura United Turun ke Posisi Runner Up Klasemen

Sehingga banyak aspirasi masyarakat untuk caleg yang di inginkan akhirnya terbelokkan oleh oknum yang memanipulasi proses perhitungan suara ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *