Candi Penataran, Saksi Sejarah Pemujaan Hindu

Arsitektur Candi Penataran Arsitektur candi di Jawa Timur memiliki perbedaan dengan yang berada di Jawa Tengah. Pola susunannya cenderung linear dan tidak beraturan, yang menjadi ciri khas candi-candi di Jawa Timur mulai dari Kerajaan Kediri hingga Majapahit.

Candi Penataran dibagi menjadi bagian halaman depan, tengah, dan belakang. Di halaman depan, terdapat dua arca Dwarapala yang mengawal pintu gerbang, serta sisa-sisa pintu gerbang, bale agung, pendopo teras, dan Candi Angka Tahun. Bale agung, yang digunakan sebagai tempat musyawarah, terletak di sisi barat laut halaman depan candi.

Halaman tengah memiliki dua arca Dwarapala, enam sisa bangunan, Candi Naga, dan pondasi bata di sebelah timurnya. Arca-arca di halaman tengah ini lebih tua setahun dibandingkan dengan arca-arca di halaman depan.

Sementara itu, di halaman belakang terdapat arca, teras, dan sebuah prasasti bernama Prasasti Palah, yang dibuat oleh Raja Srengga pada tahun 1119 Saka atau 1197 Masehi. Pada masa itu, bangunan ini digunakan sebagai tempat penyembahan Batara Palah, sesuai yang tertulis dalam Prasasti Palah.

Exit mobile version