Jatim1.com- Suara lembut Choirul Mahpuduah terdengar terpanggil saat ia merenungkan masa lalunya sebagai buruh pabrik pada era 1990-an. Pada masa itu, ia menjadi perwakilan buruh yang turut dalam negosiasi dengan pihak perusahaan di kawasan Rungkut.
Tahun 1990 hingga 1993 menjadi masa konflik antara perusahaan dan buruh yang menuntut hak-hak mereka. Karena ketidaksepakatan, gelombang demonstrasi pun merebak. Irul, seorang perempuan yang akrab disapa, turut serta dalam aksi tersebut.
Pada masa Orde Baru, demonstrasi dianggap sebagai tindakan yang bisa mengancam stabilitas keamanan, bahkan dianggap subversif. Akibatnya, Irul terpaksa berhadapan dengan pihak berwenang dan bahkan diamankan. Akhirnya, ia di-PHK oleh perusahaannya.
Related News
Read Also
Recommendation for You
Jatim1.com – Pusat Kajian Hukum dan Pemerintahan Mahasiswa dan Alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah…
Jatim1.com – Wulandari Mahasiswa Semester 7 Jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini melakukan Studi…
Jatim1.com- Masakan Italia selalu berhasil memikat hati para pencinta kuliner dengan rasa yang kaya dan…
Jatim1.com- Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, memberikan dukungannya terhadap upaya pemberantasan judi online yang semakin…