“Awalnya memang duel, tetapi menurut keterangan saksi kepada saya, akhirnya AYP dikeroyok dan akhirnya tumbang dengan luka-luka parah akibat pukulan dan tendangan,” ungkap Rizky.
Meskipun demikian, Rizky menyatakan bahwa Perguruan Silat Pagar Nusa menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian setempat. Meskipun duel tersebut merupakan urusan pribadi antara anggota perguruan, namun secara tidak langsung, keduanya mempengaruhi nama baik perguruan masing-masing.
“Meskipun ini merupakan urusan pribadi, namun sebagai anggota perguruan, identitas mereka tetap terkait dengan perguruan. Semua anggota perguruan sepakat untuk menahan diri dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung,” tegas Rizky.
Rizky juga mengungkapkan bahwa AYP meninggal di Rumah Sakit Blambangan setelah menerima perawatan akibat luka-luka yang dialaminya, termasuk muntah darah, setelah diduga dihajar oleh sejumlah anggota perguruan.
“Pemeriksaan di RSUD mengungkapkan bahwa AYP mengalami luka-luka di mulut dan dada akibat serangan fisik,” kata Rizky.
Insiden tersebut memicu solidaritas dari Perguruan Pagar Nusa, tidak hanya dari Banyuwangi tetapi juga dari daerah sekitarnya, yang datang untuk menghadiri pemakaman AYP dan mengunjungi Polresta Banyuwangi untuk mencari kejelasan mengenai kasus tersebut.