Berikut tentang surat wasiat mahasiswi Kedokteran Unair yang tewas

Surat Pertama:
“Kepada Ibu Tercinta,
Terima kasih atas segala perlindunganmu selama ini. Namun sekarang, perlindunganmu terasa sia-sia. Aku merasa bahwa aku harus membuat keputusan sendiri dalam hidupku. Sekarang saatnya aku mengejar kebebasanku.

Aku memilih jalanku sendiri dalam hidup ini dan memahami bahwa aku mungkin tidak melihat masa depan yang cerah. Aku tahu bahwa kau mencintaiku, dan ini bukan kesalahanku. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf, aku tidak bisa mengembalikan cintamu. Maafkan aku karena tidak bisa melindungimu.

Kepada Saudara-saudaraku yang Terkasih,
Aku berharap kalian tidak akan mengalami nasib sepertiku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas, tetapi sebenarnya aku tidak secerdas itu. Aku adalah orang yang bodoh yang tidak pernah benar-benar memahami dunia ini.

Aku telah hidup dalam kegelapan dan memberikan kalian harapan palsu. Dunia ini penuh dengan kekejaman, dan aku ingin kalian ingat itu. Aku mencintai kalian, tetapi aku tidak bisa melanjutkan hidup ini setelah aku kehilangan harapan. Sekarang sudah terlambat.

Exit mobile version