“Kementerian PUPR telah melakukan uji kelayakan, dan selain dari struktur kaca yang berlapis, jembatan ini dilengkapi dengan perlindungan ganda berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy untuk mencegah karat. Ini akan memberikan pengunjung pengalaman yang penuh tantangan dan adrenalin,” katanya.
Heri menegaskan bahwa jembatan kaca Bromo ini sangat berbeda dari jembatan kaca yang ada di Banyumas, terutama dalam hal ketebalan lantai kaca. Jembatan kaca Banyumas hanya memiliki ketebalan lantai kaca sekitar 12 milimeter atau 1,2 cm.
“Dengan kapasitas menampung hingga 100 orang atau setara dengan 9 ton, kami akan menerapkan SOP yang ketat, dan peresmian jembatan ini dijadwalkan akan dilakukan akhir tahun ini. Semoga hal ini akan membawa nama Probolinggo, khususnya dalam sektor pariwisata, semakin terkenal,” tegasnya.