“Pertemuan terakhir saya dengan mereka berlangsung seminggu yang lalu. Mereka berjanji akan mengembalikan uang secara dicicil selama 6 bulan, dan hal ini juga terjadi pada teman-teman lainnya. Namun, hingga saat ini, janji-janji tersebut belum juga ditepati,” ungkapnya.
Wahyu semakin frustrasi ketika mengetahui bahwa dana investasi dan arisan yang diduga bodong ini digunakan untuk mendirikan bisnis karaoke dan hiburan malam, bukan hanya di Surabaya tetapi juga di Semarang.
Menurutnya, ketertarikan awalnya muncul setelah diberikan informasi oleh Tata Ganis, seorang selebgram yang dikenalnya sebagai Brand Ambassador. “Menurut informasi yang saya terima, uang dari arisan dan investasi ini digunakan untuk membangun diskotek di Surabaya oleh salah satu pelaku, dan juga karaoke di Semarang oleh salah satu terlapor,” ungkap Wahyu.
Wahyu juga mencatat bahwa ia telah menerima informasi tentang adanya konpers (konferensi pers) yang dijadwalkan pada Jumat 20 Oktober 2023, namun, hingga saat ini, mereka hanya saling lempar tanggung jawab dan belum ada tindakan konkret untuk mengatasi situasi ini.
Pendapat serupa diungkapkan oleh korban lain, Leony Thessalonica, yang tertarik pada arisan CV Cuan Group yang diduga bodong karena iming-iming hadiah berupa emas dan keuntungan puluhan juta rupiah setiap bulannya.
“Iklan mereka menyertakan undian emas dan cashback, dan pemilik usaha menjamin bahwa jika ada anggota yang ingin keluar, 100% uang akan dikembalikan. Saya telah menginvestasikan Rp 33 juta dan membayar angsuran sebesar Rp 8,5 juta per bulan selama 4 bulan, namun, hingga saat ini, belum ada pencairan uang sedikit pun,” ujar Tessa Morena, panggilan akrabnya.