Pakar Psikologi UNAIR Miliki Solusi Bagi Anak Korban Perceraian, Ini Solusinya !

Ilustrasi Bermain

Kemudian, terapis juga melakukan monitoring melalui pre-test dan post-test sebagai alat ukur tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan terapi.

“Anak bisa bikin macam-macam. Dari situ, terapis akan memberikan pertanyaan yang terapeutik juga. Jadi ketika dia cerita itu ada efek bisa melepaskan emosi-emosi yang selama ini mungkin belum terlepaskan,” Ujar Pakar Psikologi UNAIR tersebut.

Lalu, Hamidah juga mengungkapkan bahwa terdapat dua dasar yang seringkali digunakan sebagai pendekatan dalam terapi bermain, yakni psychodinamic dan humanistik theory. Strategi dan proses yang merujuk pada setiap pendekatan akan tergantung dari keahlian setiap terapis.

Data yang tercatat dari Badan Pusat Statistika (BPS) jumlah perceraian di Indonesia meningkat pada tiap tahunnya. Yakni, pada tahun 2015 sebanyak 353.843, tahun 2016 sebanyak 365.654, tahun 2017 sebanyak 374.516, dan tahun 2018 sebanyak 419.268 kasus.(ari)

Baca Juga :  Terendam Banjir Selama 4 Hari, Jalur Jombang-Mojokerto Lumpuh Total

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *