“Berbicara pembangunan infrastruktur, tentunya bukan hanya intermoda, namun juga interdisiplin ilmu, seluruhnya menjadi satu. Disini ada semua pakar-pakar infrastruktur, baik itu dari teknik sipil, elektro, IT, dan lainnya. Kami mohon masukannya,” Ujar Wagub Jatim.
Salah satu masukan yang ingin didengar oleh orang nomor dua di Jatim ini adalah terkait konektivitas transportasi publik yang tersambung antara Gerbangkertosusila. Sebab di wilayah tersebut menyumbang hampir 50 % nya perekonomian Jatim.
Dan sampai saat ini, pemerintah masih mengkaji moda transportasi yang paling feasible dan cocok. Opsinya adalah moda kereta ringan Light Rapid Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), Autonomous Rapid Transit (ART), serta Trolley Bus.
Menanggapi hal itu, salah satu alumnus ITS, Sutopo lantas memberikan masukannya. Menurutnya, meskipun Perpres 80/2019 sudah terbit, hal itu tidak menjamin seluruh proyek bisa terlaksana dengan cepat, dan sesuai target, apalagi Pemprov Jatim berkeinginan kuat agar proyek-proyek tersebut bisa selesai dalam lima tahun. Sebab, biasanya pemerintah terkendala pada anggaran yang terbatas.