“Pelibatan raka-raki atau cak-ning juga perlu kita lakukan untuk ikut mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat maupun menurunkan stunting dimulai dari hulunya yaitu kalangan para remaja dan pelajar di sekolah agar menjaga pola hidup sehat sehingga kesehatan reproduksinya juga sehat,” Ujar Khofifah Indar Parawansa.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, berbagai upaya pola hidup bersih dan sehat ini juga sebagai salah satu bentuk upaya untuk menurunkan angka stunting di Jatim. Terlebih, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 masih terdapat beberapa wilayah di Jatim yang angka stuntingnya sangat tinggi bahkan ada yang diatas 40 persen.
“Jika ada stunting, maka bisa menjadi calon kemiskinan masa depan , sehingga sejak dini harus diantisipasi. Karenanya, dibutuhkan komitmen untuk menurunkan stunting oleh semua pihak termasuk peningkatan kesadaran masyarakat atas bahaya stunting,” Sambungnya.
Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat juga perlu terus dilakukan, mengingat penyebaran rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta relatif cukup merata. Sehingga, pelayanan kesehatan bagi masyarakat seharusnya dapat dilaksanakan secara lebih maksimal. Saat ini yang harus kita kordinasikan adalah pemerataan dokter spesialis terutama di kepulauan.