Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa program ini diharapkan bisa terus membantu hafidz-hafidzah untuk terus mengajarkan hafalan Al Qur’an sebagai pondasi generasi bangsa. “Harapan kita akan makin banyak kekuatan spiritualitas yang bisa memberikan ruh bagi kehidupan dan perjalanan berbagai program-program pembangunan di Jatim,” jelas Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Sebelum menerima tunjangan, para hafid-hafidzah diseleksi terlebih dahulu oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ). Setelah itu, baru diputuskan mereka benar-benar hafal Al Qur’an dan bisa mengajarkannya.