Jatim1.com- Di tengah meningkatnya tumpukan sampah plastik yang sulit terurai, sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya justru melihat peluang untuk menciptakan perubahan. Dari keresahan terhadap isu lingkungan itulah lahir FORTE, sebuah bisnis sosial yang mengubah kantong plastik bekas menjadi tas fungsional, tahan air, dan ramah lingkungan, sekaligus memberdayakan penjahit lokal di Desa Singosari, Malang. Bisnis ini dipimpin oleh Aqila Chandra Aulia Cahyani sebagai Co-Founder sekaligus CEO bersama founder Angelina Rochmawati, serta dibantu oleh Kenichi Amarul Ardi sebagai CTO, Aditya Putri Nur Cahyaningtyas, Abdul Haris Muhasibi dan beberapa rekan mahasiswa lain yang tergabung dalam satu visi untuk menjadikan limbah sebagai sumber daya baru bagi masyarakat.
FORTE berawal dari kesadaran sederhana bahwa sampah plastik yang kita buang setiap hari sebenarnya masih bisa bernilai tinggi jika dikelola dengan cara yang tepat. Aqila dan timnya percaya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil, salah satunya dengan memberi kehidupan kedua bagi plastik yang dianggap tak berguna. Melalui proses riset dan eksperimen yang panjang, mereka berhasil menemukan formula untuk mendaur ulang plastik bekas menjadi lembaran kuat dan fleksibel yang kemudian dijahit menjadi berbagai produk seperti tas, dompet, dan pouch. Setiap produk FORTE tidak hanya tahan air dan shockresistant, tetapi juga membawa pesan keberlanjutan: bahwa gaya dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan. Kini, produk FORTE telah dipasarkan secara online maupun offline dan mulai menjangkau pelanggan di berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga luar negeri.
