Jatim1.com – Ketum SOKSI ,Ir. Ali Wongso Sinaga mendukung penuh Pak Jokowi dan Pak Gibran berada di Partai Golkar sebagaimana pernyataan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan pers usai menghadiri penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih di kantor KPU di Jakarta, pada Rabu (24/4) dalam kaitannya dengan pernyataan pers Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun yang sebelumnya menegaskan “Jokowi dan Gibran bukan lagi bagian dari PDI Perjuangan.”
Bagi SOKSI selaku salahsatu ormas pendiri Partai Golkar, ada lima sebab mendasar mengapa mendukungnya penuh, kata Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar itu kepada wartawan pada Kamis (25/4) di Jakarta.
Pertama, sejak 2014 SOKSI telah mengakui Pak Jokowi sebagai SOKSI sesuai fakta historis yang saat ini momentumnya tepat untuk diungkap.
Pada 17 Mei 2014 lampau Pendiri SOKSI dan Partai Golkar, Pak Suhardiman di kediamannya di Cipete Jakarta menyampaikan langsung kepada saya yang didampingi dua kader SOKSI lainnya tentang analisa politik nasional menjelang Pilpres 2014 dan forecasting kedepan serta sikap politik Pendiri SOKSI mendukung total “Satrio Piningit yaitu Pak Joko Widodo atau Jokowi yang sudah dipersiapkan oleh alam semesta untuk menjadi Presiden melanjutkan kepemimpinan bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan visi missi transformasi budaya dan reformasi jilid 2 yaitu visi missi SOKSI menyongsong Indonesia Raya III atau Indonesia Emas 2045 yaitu satu abad Indonesia Merdeka.”
Pak Suhardiman menegaskan demi mewujudkan visi missi SOKSI itu kedepan, maka SOKSI harus mendukungnya all out dan berjuang keras memenangkan Pak Jokowi dalam Pilpres pada Juli 2014.
Untuk itu Pendiri SOKSI menginstruksikan dan menugaskan saya selaku Wakil Ketua Umum SOKSI hasil Munas IX SOKSI 2010 untuk memimpin dan menggerakkan para kader SOKSI di semua daerah dan jaringan Keluarga Besar SOKSI seluruh Indonesia yang disertai Surat Tugas tertulis oleh Pendiri SOKSI kepada Ali Wongso Sinaga.
Berdasarkan arahan Pendiri SOKSI itu maka sejak 17 Mei 2014 itu SOKSI meyakini Pak Jokowi Sang Satrio Piningit adalah SOKSI dimana jiwanya dan visi missinya serta pola pikir karya kekaryaannya adalah sama dengan Pak Suhardiman dan tentu dengan SOKSI.
Sebelum Pak Suhardiman wafat pada 13 Desember 2015, Pendiri SOKSI itu juga mengamanatkan agar SOKSI senantiasa mengawal kepemimpinan nasional Presiden Jokowi hingga dua periode sesuai peluang yang diatur Konstitusi UUD 1945 hasil amandemen.