Jatim1.com – Surabaya (14/08), Kegiatan PBAK (Pengenalan Budaya Akademik Kampus) UIN Sunan Ampel 2023 sempat diwarnai dengan aksi protes dari panitia dan mahasiswa baru kepada rektor saat pembukaan di Gedung Sport Center terkait UKT yang dianggap terlalu mahal dan rektorat yang tidak becus dalam menyiapkan PBAK.
Hal tersebut merupakan imbas dari miss-koordinasi pihak rektorat dengan panitia, DEMA-SEMA Universitas dan Fakultas terkait persiapan PBAK, diawali dengan revisi kalender akademik (14/06) sehingga menyebabkan tumpang tindih kegiatan mahasiswa seperti KKN, PBAK, dan awal masuk perkuliahan.
Selain itu, persoalan lainnya adalah kesewenangan Wakil Rektor III (Abd. Muhid) dalam menyiapkan teknis kegiatan tanpa melibatkan panitia mahasiswa sedikitpun.
Abdul Adim selaku Ketua DEMA U menyampaiakan bahwa sudah seringkali melakukan komunikasi untuk membahas bersama-sama DEMA, SEMA Universitas dan Fakultas, UKM/UKK U agar bisa berjalan baik, namun permintaan tersebut diabaikan.