Jatim1.com – Surabaya – Masjid Al Akbar Surabaya dipadati pengunjung yang ingin melihat fenomena alam gerhana matahari cincin. Panitia Masjid Al Akbar memang memfasilitasi masyarakat dengan menyediakan teropong dan tempat untuk melihat fenomena langka tersebut.
“Ada dua sesi . Paginya jam 10.00 WIB-11.45 WIB. Setelah itu break salat duhur dan istighasah. Setelah itu dilanjutkan lagi sesi kedua pukul 13.00-14.00 WIB,” kata Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Helmy M Noor.
“Kita memperkirakan saat ini sudah ada 10 ribu warga yang menonton hingga menjelang sore,” tambah Helmy.
Dilansir dari penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gerhana matahari cincin terjadi jika matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh bulan. Itu bisa terjadi karena bulan mengelilingi bumi dalam orbit elips. Artinya, ada kalanya bulan berada dekat dengan bumi, ada kalanya jauh. Jarak terdekat bumi dengan bulan adalah ±363.104 km (perige), sedangkan jarak terjauhnya ±405.696 km (apoge). Karena perbedaan jarak inilah, ada kalanya bulan tampak besar di langit, ada kalanya tampak lebih kecil.
Ketika berada pada titik apogee (titik terjauh), Bulan akan tampak lebih kecil daripada piringan Matahari dan tidak akan menutupi Matahari sepenuhnya saat gerhana. Kerucut umbra tidak sampai ke permukaan Bumi dan akan terbentuk kerucut tambahan yang disebut antumbra.
Orang-orang yang berada dalam wilayah antumbra akan melihat Matahari tampak seperti cincin di langit. (RED.WILL)