Di pihak Raja Kelana, ia ditemani oleh wakilnya, Bujang Anom, serta pasukan pengawal bernama warok, yang terkenal memiliki kekuatan ilmu hitam dan kemampuan mematikan musuh. Para warok mengenakan pakaian serba hitam dan membawa senjata seperti cemeti dan pecut.
Perang antara pasukan merak dan singa melawan para warok berlangsung sengit hingga akhirnya kedua pihak berdamai. Raja Kelana berhasil meminang Dewi Ragil Kuning, dan pertempuran tersebut menginspirasi lahirnya seni Reog Ponorogo.
Kini, pertunjukan Reog Ponorogo menggambarkan konflik antara Kerajaan Bantarangin dan Kerajaan Kediri, dan menjadi pertunjukan yang memukau dengan simbolisme perang antara kekuatan alam dan ilmu hitam.
Makna Budaya Reog Ponorogo
Reog Ponorogo adalah tarian tradisional yang menggabungkan hiburan rakyat dengan elemen magis, sering dipentaskan di ruang terbuka. Dalam pertunjukan ini, penari utama mengenakan topeng singa besar yang dihiasi dengan bulu merak, diiringi oleh penari bertopeng dan berkuda lumping yang menambah semarak.
Dikenal juga dengan nama Barongan, tarian ini menampilkan topeng macan raksasa yang dikenakan oleh penari dengan gerakan yang memukau.