Setelah memiliki 25 anak, mereka harus memenuhi sumpah tersebut dengan mengorbankan anak bungsu, yaitu Kusuma.
Masyarakat sekitar memperingati peristiwa ini dengan upacara adat Yadnya Kasada, di mana persembahan dilemparkan ke kawah Bromo sebagai tanda rasa hormat dan penghormatan terhadap leluhur.
2. Mitos Kawah Gunung Bromo sebagai Tempat Suci
Bagi masyarakat Tengger, kawah Gunung Bromo dianggap sebagai tempat suci.
Banyak yang percaya bahwa kawah ini adalah gerbang menuju dunia gaib, sehingga tidak boleh ada aktivitas sembarangan di sekitarnya.
Saat upacara Kasada, masyarakat Tengger akan memberikan berbagai macam persembahan, seperti hasil pertanian dan hewan, sebagai simbol pengorbanan dan tanda syukur mereka.
3. Mitos Larangan Berkunjung Saat Tertentu
Sebagian masyarakat percaya bahwa Gunung Bromo memiliki waktu-waktu tertentu yang kurang baik untuk dikunjungi.
Bulan-bulan tertentu dianggap membawa lebih banyak energi negatif atau bertepatan dengan ritual suci yang membutuhkan ketenangan.