Mitos  

Mitos Gunung Bromo “Tempat Tinggal Mahluk Halus.”

Mitos Gunung Bromo ( foto: wipedia )

Setelah memiliki 25 anak, mereka harus memenuhi sumpah tersebut dengan mengorbankan anak bungsu, yaitu Kusuma.

Masyarakat sekitar memperingati peristiwa ini dengan upacara adat Yadnya Kasada, di mana persembahan dilemparkan ke kawah Bromo sebagai tanda rasa hormat dan penghormatan terhadap leluhur.

2. Mitos Kawah Gunung Bromo sebagai Tempat Suci

Bagi masyarakat Tengger, kawah Gunung Bromo dianggap sebagai tempat suci.

Baca Juga :  Mitos Jembatan Merah Surabaya, Cerita Misteri Sejarah dan Legenda

Banyak yang percaya bahwa kawah ini adalah gerbang menuju dunia gaib, sehingga tidak boleh ada aktivitas sembarangan di sekitarnya.

Saat upacara Kasada, masyarakat Tengger akan memberikan berbagai macam persembahan, seperti hasil pertanian dan hewan, sebagai simbol pengorbanan dan tanda syukur mereka.

3. Mitos Larangan Berkunjung Saat Tertentu

Sebagian masyarakat percaya bahwa Gunung Bromo memiliki waktu-waktu tertentu yang kurang baik untuk dikunjungi.

Baca Juga :  Asal Usul Kisah Suster Ngesot 'Legenda Hantu di Rumah Sakit Tua'

Bulan-bulan tertentu dianggap membawa lebih banyak energi negatif atau bertepatan dengan ritual suci yang membutuhkan ketenangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *