Dokter Hewan Forensik dari Klinik Hewan Satwa Sehat Malang, Dr. drh. Albiruni Haryo, menjelaskan bahwa untuk memastikan penyebab pasti kematian kucing-kucing tersebut, diperlukan pemeriksaan medis. Mulai dari pengambilan sampel hingga analisis mendalam. “Ini hanya dugaan sementara. Kalau karena virus atau bakteri, biasanya butuh waktu lebih lama, tidak dalam hitungan menit atau jam, tapi harian atau mingguan,” jelasnya pada Rabu (16/10/2024).
Menurut Albiruni, ciri-ciri seperti kejang-kejang dan mulut berbusa mengindikasikan kemungkinan adanya masalah di saraf pusat yang disebabkan oleh keracunan. “Gangguan seperti ini umumnya disebabkan oleh keracunan,” katanya.
Albiruni juga mengimbau warga dan pemilik kucing untuk melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwajib agar bisa ditindaklanjuti. Ia menyebut kejadian kucing mati massal akibat dugaan keracunan bukan hal baru di Kota Malang. “Saya berharap warga segera melapor agar sampel bisa diambil dan dianalisis dengan cepat,” ujarnya.