Ia juga mengingatkan bahwa melemahnya kekuatan politik Jokowi di akhir masa jabatan bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk memperkuat posisi mereka. Namun, Budhy menyarankan agar Prabowo berhati-hati dalam memilih siapa yang akan diakomodasi dalam kabinetnya, mengingat masyarakat semakin sinis terhadap politik akomodasi yang mengabaikan profesionalisme.
“Jika Prabowo hanya mengakomodasi tokoh-tokoh politik tanpa mempertimbangkan profesionalisme, itu akan menjadi sinyal buruk bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan politik akomodasi di era Jokowi,” tambahnya.
Budhy menekankan bahwa selama calon menteri atau pejabat memiliki profesionalisme yang tinggi, latar belakangnya tidak menjadi masalah. Profesionalisme harus menjadi prioritas dalam pemerintahan, bukan sekadar akomodasi politik.
“Intinya, asal orang itu profesional di bidangnya, tidak masalah. Jangan hanya sekedar akomodasi politis yang mengabaikan profesionalisme, karena negara harus dikelola dengan profesional,” tutup Budhy.