“Musik adalah salah satu fokus utama kami di antara beragam atraksi seni budaya lainnya,” tambah Ipuk.
Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia (JGI), Bagas Indyatmono, menyatakan bahwa Jazz Gunung Ijen diselenggarakan bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia karena musik jazz memiliki hubungan historis dengan semangat perjuangan. Jazz dikenal sebagai musik yang “merdeka” karena dimainkan dengan “kebebasan”.
“Kami memilih tanggal 17 Agustus karena semangat jazz yang penuh perjuangan sejalan dengan semangat kemerdekaan,” jelas Bagas.
Jazz Gunung Ijen merupakan konser jazz bernuansa etnik yang diadakan di amfiteater terbuka di Taman Terakota Gandrung (TGT). TGT adalah situs budaya yang dihiasi ratusan patung Gandrung dan terletak di lereng Gunung Ijen pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.