Mahmud melaporkan bahwa dari 5.000 tanaman tembakau yang ditanam di lahan seluas 200 meter, hanya tersisa 500 tanaman yang masih bisa diselamatkan, meskipun dalam kondisi buruk. “Seandainya tidak rusak, saya sudah bisa mendapatkan sekitar Rp 25 juta,” tambahnya.
Meski mengalami kerugian besar, Mahmud memutuskan untuk tidak melapor ke polisi. Ia lebih memilih untuk berdoa agar pelaku diberi hidayah dan menyadari kesalahannya. “Istri saya sampai pingsan karena mengingat betapa capeknya merawat tanaman dari kecil. Tapi kami pasrah saja, mungkin rezeki kami bukan dari tembakau,” tutup Mahmud.