“Kami sudah berkoordinasi dengan Bupati dan pihak ESDM Provinsi sudah hadir untuk mengambil sampel air tersebut untuk diteliti,” terang Hendro.
Sementara itu, Rokib (35), pemilik sumur bor, mengatakan dirinya berinisiatif membuat sumur bor agar desanya tidak kesulitan air. Pengeboran yang berlangsung selama 38 hari itu menggunakan biaya pribadi dan keluarga besarnya.
“Di sini kalau kemarau kesulitan air, jadi saya mau ngebor air. Setelah mengundang ahli bor, diperkirakan di depan rumah ada sumber,” kata Rokib.