Berita  

Ketua SOKSI Ferry Juan Peringatkan Bamsoet ‘ Mau Ketum Partai Golkar Perlu Tahu Diri ‘!

Ketua SOKSI Ferry Juan Peringatkan Bamsoet ( foto ilustrasi : indo1 )

Karena itu hak MKD DPR mengadili perilaku anggota DPR yang juga anggota MPR termasuk saudara Bamsoet adalah valid dan konstitusional.

Intinya menurut penelitian MKD DPR, Bamsoet telah terbukti melakukan pelanggaran etik didalam pernyataan-pernyataannya dimana terdapat hal yang tidak sama dengan faktanya. Kalau dengan bahasa lebih terangnya perbuatan itu ya termasuk perbuatan pembohongan publik dalam kaitan opini terhadap masalah amandemen UUD 1945 ,yang sudah tentu masalah ini  mendasar dan strategis sifatnya bagi kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

Karena itu bagi Ferry Juan, tudingan saudara Bamsoet terhadap MKD DPR menunjukkan arogansi kepemimpinannya yang tidak berjiwa besar.

Berkaitan dengan amandemen UUD 1945 bahwa Masyarakat luas tahu saudara Bamsoet sebagai Ketua MPR  telah bergerak melobby berbagai pihak kemana-mana sejak tahun 2020 lalu. Hal itu juga menimbulkan pertanyaan apakah gerakan kegiatan saudara Bamsoet dalam konteks amandemen UUD 1945 itu searah dengan kebijakan partainya atau Fraksi Partai Golkar atau Ketua Umum Partai Golkar selama ini atau bagaimana ? Apakah Bamsoet merasa keberadaannya di MPR itu terlepas dari perpanjangan tangan Partainya ? Untuk menjawab itu silahkan wartawan bertanya  antara lain kepada Ketua Fraksi Partai Golkar MPR, kata Ferry.

Kemudian baru-baru ini masyarakat luas juga dihebohkan dengan viralnya berita kontoversi perolehan gelar Profesor Bamsoet yang diduga diperoleh diluar procedur hingga berbuah kecaman dari berbagai elemen perguruan tinggi dan masyarakat luas bahkan melebar mempertanyakan jenjang akademis S1 dan S2 nya beliau.

Menanggapi masalah itu, Ketua Bidang Pendidikan Dewan Pimpinan Nasional SOKSI Dr.drs. Syahril Chaniago ,M.Pd mantan analis kebijakan ahli madya Kemendikbudristek RI dan Staf Pengajar Pasca Sarjana Universitas Pakuan yang turut mendampingi Ketua SOKSI Ferry, menambahkan “sangat menyayangkannya karena didalam dunia akademis perilaku seperti itu tercela bahkan bukan saja dapat menghancurkan sendiri kredibilitas intelektualnya tetapi juga sekaligus menampakkan sendiri bagaimana karakternya yang sudah tentu merupakan faktor pertimbangan dalam rangka rekrutmen kepemimpinan yang dibutuhkan Partai dan Bangsa”

Exit mobile version