Sebelumnya, Wali Kota Blitar Santoso menolak permohonan Arema FC untuk menggunakan Stadion Soepriadi sebagai kandang dalam ajang Liga 1. Santoso menyebut trauma masyarakat akibat Tragedi Kanjuruhan 2022 dan kerusuhan suporter 2020 masih membekas. “Beberapa minggu lalu saya menerima surat permohonan menggunakan Stadion Soepriadi, namun trauma masyarakat pada 2022 masih belum hilang,” kata Santoso kepada media pada Jumat 6 Juni 2024.
Menurut Santoso, kerusuhan suporter di Blitar dan Tragedi Kanjuruhan membawa trauma yang mendalam bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia menolak tegas permohonan manajemen Arema FC. “Masyarakat Kota Blitar masih terngiang peristiwa 2020 dan kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi catatan tersendiri bagi kami. Untuk saat ini, masyarakat Kota Blitar belum bisa menerima Arema FC bertanding di sini,” pungkasnya.