Cakee: Kuliner Khas Sumenep, Sejarah dan Cara Membuatnya

Cakee: Kuliner Khas Sumenep, Sejarah dan Cara Membuatnya, Foto TikTok by@dara_adian

Cakee Sumenep adalah makanan pembuka yang mirip dengan sup atau capcai, sering disajikan dalam pesta pernikahan masyarakat setempat. Dalam tradisi warga Sumenep, ada urutan penyajian makanan di pesta pernikahan yang terdiri dari lima tahapan: minum, jajanan, cakee, nasi goreng, dan es.

Cakee Sumenep pertama kali dibuat oleh Ibu Amaningsih, istri Bapak Imam yang merupakan pegawai di Kantor Bimas, Kabupaten Sumenep pada tahun 1972. Saat itu, Ibu Amaningsih yang berusia 25 tahun mendapatkan resep cakee dari kursus memasak yang diadakan oleh Ikatan Dharma Wanita (IDHATA) Kabupaten Sumenep.

Guru masak yang berperan besar dalam mengajarkan resep cakee adalah Ibu Sadiq, guru Sekolah Kepandaian Putri (SKP) Sumenep. Sebagai istri pegawai Bimas, Ibu Amaningsih sering mengikuti suaminya berpindah tugas di berbagai wilayah Kabupaten Sumenep.

Di setiap tempat tugas suaminya, Ibu Amaningsih selalu berbagi ilmu memasak kepada masyarakat sekitar, termasuk resep cakee. Keahliannya dalam memasak cakee akhirnya dikenal luas di Kabupaten Sumenep.

Hal ini membuat Ibu Amaningsih sering diminta untuk menjadi koki di acara pernikahan, dan sejak itu cakee selalu ada di setiap pesta pernikahan di Sumenep. Sebagai balasan, warga sekitar memberikan berbagai barang seperti kain, pecah belah, atau bahan makanan kepada Ibu Amaningsih, karena beliau tidak mau menerima uang agar martabatnya tetap terjaga.

Exit mobile version