“Keterlibatan para pengusaha besar pada Pemilu ini telah merusak kedaulatan tertinggi bangsa yang berada di tangan rakyat. Hal ini seolah-olah Indonesia hanya dikuasai oleh orang-orang kapitalis,” ungkap Mahmudi.
Mahmudi menjelaskan pengusaha besar yang terlibat dalam pemilihan umum telah menciptakan dinamika kontroversial di Indonesia. Pengaruh finansial mereka dapat merusak integritas demokrasi, menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana keputusan politik seharusnya dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi.
Pergulatan antara kepentingan politik dan ekonomi semakin menegaskan kompleksitas dinamika politik di Indonesia hari ini.
“Oligarki dapat merusak prinsip kesetaraan dalam demokrasi dan mempengaruhi pengambilan keputusan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, merugikan partisipasi masyarakat yang lebih luas. Memahami dan mengatasi dampak oligarki menjadi penting untuk memelihara kesehatan demokrasi,” jelas Mahmudi.