Selanjutnya, pembahasan akan mencakup perkembangan dinamika global yang belakangan semakin penuh ketidakpastian. Perguruan tinggi diharapkan dapat merumuskan strategi navigasi untuk menghadapi ketidakpastian politik global, dengan orientasi pada manusia dan budaya Indonesia.
Pimpinan perguruan tinggi juga diingatkan untuk melakukan penguatan transformasi struktural menuju perekonomian yang tangguh di tengah tantangan dan risiko stagflasi global untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Topik investasi inklusif dan berkelanjutan juga akan menjadi fokus pembahasan.
“Pejabat negara atau menteri akan memberikan arahan terkait berbagai isu penting ini, yang kemudian akan diterjemahkan menjadi program kerja Forum Rektor Indonesia dan perguruan tinggi Indonesia ke depan. Dari forum ini, diharapkan akan muncul beberapa rekomendasi penting untuk kita semua,” ungkapnya.
Kegiatan selama dua hari tersebut akan mencakup Pleno FRI, sidang-sidang komisi, dan pemilihan pengurus FRI baru. Sebagai bentuk komitmen terhadap aksi sadar lingkungan berkelanjutan, pada hari terakhir, para pejabat negara dan pimpinan perguruan tinggi akan melakukan penanaman dua juta pohon di sekitar Kampus II Lidah Wetan dalam rangka Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).